BESARAN POKOK DAN TURUNAN

BESARAN POKOK DAN TURUNAN

BESARAN POKOK DAN TURUNAN

Satuan Sistem Internasional (SI) BESARAN POKOK DAN TURUNAN

  • Satuan Sistem Internasional atau disingkat SI adalah satuan yang diakui penggunaannya secara internasional serta memiliki standar yang sudah baku.
  • Satuan Sistem Internasional merupakan hasil kesepakatan para ilmuwan di Paris pada tahun 1875 dalam Conf ́erence g ́en ́erale des poids et mesures – CGPM, yang membahas tentang berat dan ukuran. Baca artikel sebelumnya!
  • Satuan Sistem Internasional memiliki berberapa syarat atau ketentuan dalam membuat sebuah satuan, yaitu:
    • Satuan harus bersifat internasional atau universal. Artinya satuan harus berlaku untuk semua orang yang ada di seluruh penjuru dunia.
    • Satuan harus bernilai tetap. Artinya nilai satuan tidak akan berubah oleh pengaruh apapun.
    • Satuan harus mudah ditiru. Tujuannya adalah mudah diperbanyak sehingga dapat dipergunakan oleh banyak orang.
  • Satuan-satuan yang dibakukan sebagai satuan Sistem Internasional (SI)
    BESARAN POKOK DAN TURUNAN
    BESARAN POKOK DAN TURUNAN

    Gambar 1: Logo satuan Sistem Internasional memuat tujuh besaran pokok dan tujuh konstanta. sumber: BIPM/wikipedia

    Besaran Pokok Satuan Singkatan
    Panjang
    Massa
    Waktu
    Arus listrik
    Suhu
    Intensitas cahaya
    Jumlah zat
    meter
    kilogram
    sekon
    ampere
    kelvin
    candela
    mole
    m
    kg
    s
    A
    K
    cd
    mol

Besaran pokok

Merupakan besaran yang diasumsikan independen yakni bukan turunan dari besaran lain.

Besaran Pokok Penjelasan
Panjang
Massa
Waktu
Arus listrik
Suhu
Intensitas cahaya
Jumlah zat
Ukuran panjang benda satu dimensi
Ukuran kelembaman suatu benda
Durasi suatu peristiwa
Laju aliran muatan listrik dalam satusatuan waktu
Derajat panas suatu benda
Terang atau gelapnya cahaya
Jumlah partikel penyusun benda

Besaran turunan

Besaran turunan merupakan besaran hasil kombinasi dari besaran pokok. Beberapa besaran turunan :

  • Volum. Kombinasi dari tiga besaran panjang yakni panjang, lebar, tinggi.
  • Massa jenis. Kombinasi dari besaran massa dan volum.
  • Kecepatan. Kombinasi dari besaran panjang dan waktu.
  • Percepatan. Kombinasi dari besaran panjang dan waktu. Baca artikel sebelumnya!

Satuan SI Besaran Turunan

Besaran turunan merupakan kombinasi dari besaran-besaran pokok oleh karena itu satuan besaran turunan berupa kombinasi besaran-besaran pokok.

Besaran turunan Satuan Singkatan
Volum
Massa jenis
Kecepatan
Percepatan
Gaya
Tekanan
meter³
kilogram/meter³
meter/sekon
meter/sekon²
kilogrammeter /sekon²
kilogram/metersekon²

kg/m³
m/s
m/s²
kgm/s²
kg/ms²

Awalan satuan

Digunakan untuk memudahkan penulisan nilai besaran-besaran.

BESARAN POKOK DAN TURUNAN

Contoh Soal BESARAN POKOK DAN TURUNAN

Contoh 1
Nilai yang sama dengan 12 mm adalah … cm

BESARAN POKOK DAN TURUNAN
Contoh 2

Nilai yang sama dengan 17 nano meter adalah … meter

Jawab:
Menggunakan tabel Awalan Satuan, diperoleh:

BESARAN POKOK DAN TURUNAN

BESARAN POKOK DAN TURUNAN

Contoh 4
Nilai yang sama dengan 5 Tera meter adalah … kilo meter

Jawab:
Menggunakan tabel Awalan Satuan, diperoleh:

BESARAN POKOK DAN TURUNAN

Contoh 5
Nilai yang sama dengan 45 mili gram adalah … kilo gram

Jawab:
Menggunakan tabel Awalan Satuan, diperoleh:

BESARAN POKOK DAN TURUNAN

Referensi BESARAN POKOK DAN TURUNAN

Disarikan dari berbagai sumber. Baca artikel sebelumnya!

Soal Latihan

1. Satuan Sistem Internasional (SI) adalah satuan yang memiliki standar yang sudah baku. Peryataan tersebut bernilai …
a. Benar
b. Salah

2. Panjang sepotong kayu adalah 3,5 meter. Yang merupakan besaran dari pernyataan tersebut adalah….
a. panjang
b. sepotong kayu
c. 3,5
d. meter

3. Berikut ini merupakan syarat membuat sebuah satuan dalam Sistem Internasional, kecuali…
a. Satuan harus bersifat internasional
b. Satuan harus bernilai tetap
c. Satuan harus akurat
d. Satuan harus mudah ditiru

4. Berikut ini yang termasuk kelompok besaran pokok dalam Sistem Internasional adalah . . . .
a. suhu, volum, waktu
b. massa, panjang, luas
c. waktu, pajang, massa jenis
d. waktu, panjang, massa

5. Pengertian dari massa adalah …
a. memiliki nilai sama dengan berat
b. Mendekati massa 1 liter air murni pada suhu 40 C
c. Besarnya gaya tarik bumi (gravitasi) terhadap suatu benda
d. Banyaknya materi yang terkandung dalam suatu benda

6. Besaran yang merupakan besaran yang dijabarkan dari besaran-besaran pokok dinamakan besaran…
a. standar
b. internasional
c. turunan
d. panjang

7. Berikut ini yang termasuk kelompok besaran turunan dalam Sistem Internasional adalah . . . .
a. volum, kecepatan, panjang
b. percepatan, massa jenis, waktu
c. massa jenis, volum, kecepatan
d. panjang, massa jenis, luas

8. Berikut ini kombinasi besaran pokok yang sesuai dengan besaran turunan adalah …
a. volum merupakan kombinasi besaran tinggi dan luas
b. percepatan merupakan kombinasi besaran panjang dan waktu
c. massa jenis merupakan kombinasi besaran massa, tinggi dan luas
d. kecepatan merupakan kombinasi besaran panjang dan lebar

9. Berikut satuan dari besaran turunan yang sesuai adalah …
a. volum (m²)
b. massa jenis (kg/m³)
c. gaya (kgm/s³)
d. tekanan (kg/m.s³)

10. Satuan SI dari besaran waktu adalah …
a. sekon
b. menit
c. jam
d. hari

BESARAN POKOK DAN TURUNAN. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VII BAB 1 BAGIAN 4. Ditulis oleh Andri Sofyan Husein, S.Si, M.Si.

Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan

PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN

Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan

Kegiatan utama pada sebuah pengamatan adalah pengukuran. Oleh karena itu pengetahuan tentang tata cara mengukur benda, sifat atau gejala alam sangatlah penting.PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN

1. Pengukuran PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN

Mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan.

Satuan adalah segala sesuatu yang digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran suatu besaran. Contoh jengkal,

depa, meter, sekon, kilogram dll. Besaran adalah segala sesuatu yang diukur. Contoh tinggi badan, umur manusia, massa tubuh dll.

Pengukuran dilakukan untuk mengetahui nilai sebuah besaran itu.

Contoh. Andi mengukur tinggi badan Bambang menggunakan jengkal sebagaimana tampak dalam Gambar 1. Pengukuran tersebut dilakukan dengan membandingkan tinggi badan dengan lebar jengkal. Baca artikel sebelumnya!

PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN
PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN

Gambar 1: Pengukuran tinggi badan menggunakan jengkal. sumber: msweep

Misal diperoleh tinggi badan sama dengan 8 jengkal. Sementara itu Andi memiliki seorang adik yang masih kecil. Oleh karena tertarik, si adik meniru kegiatan yang dilakukan Andi. Ia mengukur tinggi badan Bambang menggunakan jengkalnya sehingga diperoleh hasil 9 jengkal, maka.

Nama Pengukuran Besaran Nilai Satuan
Andi tinggi badan panjang 8 jengkal
Si adik tinggi badan panjang 9 jengkal

1.1 Satuan baku dan tak baku

Terdapat dua macam satuan yang digunakan sebagai acuan pengukuran yakni satuan baku dan satuan tak baku.

Satuan tak baku

Adalah satuan yang apabila digunakan oleh orang yang berbeda akan memberikan hasil pengukuran yang berbeda.

Satuan tak baku banyak digunakan pada zaman dahulu karena satuan baku belum ditetapkan. Beberapa contoh satuan tak baku untuk besaran panjang:

Jengkal
Jengkal adalah satuan panjang yang didasarkan pada ukuran tangan manusia dari ujung ibu jari (jempol) sampai ujung jari kelingking pada saat direntangkan sejauh mungkin.

PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN
PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN.

Gambar 2: Ilustrasi satu jengkal. sumber: biophysics.org

Panjang 1 jengkal sama dengan 1/8 depa.

Kaki

Kaki adalah satuan panjang yang didasarkan pada panjang telapak kaki orang jaman dulu.

PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN-
PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN-

Gambar 3: Ilustrasi satu kaki. sumber: joe-nimble

Panjang 1 kaki sekitar 30,48 cm.

Hasta

Hasta adalah satuan panjang trandisonal dari India yang didasarkan pada jarak antara ujung siku lengan sampai ujung jari tengah tangan pada lengan yang sama.

PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN
PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN

Gambar 4: Ilustrasi satu hasta. sumber: wikipedia

Panjang 1 hasta sama dengan 1/4 depa.

Depa

Depa adalah satuan panjang yang didasarkan pada panjang kedua lengan pria dewasa yang direntangkan.

PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN
PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN

Gambar 5: Ilustrasi satu depa. sumber: hipwee

Panjang 1 depa sama dengan 6 kaki. . Baca artikel sebelumnya!

Beberapa contoh satuan tak baku untuk massa:

Pikul

Pikul (pikol) adalah satuan massa tradisional yang dipakai di Jawa dan sekitarnya. Sepikul (1 pikul) sama dengan massa terbanyak yang sanggup dibawa manusia dengan cara dipikul.

1 pikul = 62,5 kg

PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN
PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN

Gambar 6: Petani memikul gabah. sumber: orbitmetro

Tahil
Tahil (tael) berasal dari istilah bahasa Melayu, tahil, yang artinya ”bobot”. Anak timbangan tahil dari Jepang era Edo tampak dalam Gambar 7.

1 tahil = 1/16 kati atau 37,8 g

PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN
PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN

Gambar 7: Anak timbangan skala 30, 20, 10, 5, 4, 3, dan 2 tahil. sumber: wikipedia

Kati

Kati (catty) adalah satuan massa tradisional untuk menimbang bahan makanan di pasar tradisional di Jawa, Indonesia dan di negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara, menggunakan timbangan kati atau katian.

1 kati = 1/100 pikul atau 6,25 ons

PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN
PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN

Gambar 8: Timbangan kati. sumber: @antiqueaddict9

Kulak

Kulak (kulack) adalah satuan massa tradisional untuk menimbang beras atau biiji-bijian di Batavia (kini Jakarta), Indonesia dan Hindia Belanda.

1 kulak = 7 1/4 kati atau 4,46 kg

Beberapa contoh satuan tak baku untuk waktu:

Sakesuk
Kata esuk digunakan untuk menunjukkan waktu pagi hari. Kata sakesuk digunakan oleh masyarakat di daerah persawahan untuk menyatakan lama waktu, yaitu dari pagi sampai sore hari.
Sabedhug
Bedug adalah alat musik tabuh yang biasanya terdapat di masjid ataupun musala dan dibunyikan ketika memasuki waktu salat. Kata bedhug juga digunakan sebagai penunjuk waktu siang hari oleh masyarakat di Jawa. Kata sabedhug menyatakan lama waktu, yaitu dari pagi hingga siang hari. . Baca artikel sebelumnya!

PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN

Gambar 9: Sebuah bedhug. sumber: Ashadi Ashadi/researchgate

Dina
Dina (dinten) adalah satuan waktu untuk menyatakan lama waktu satu hari.
Wuku
Wuku adalah satuan waktu untuk menyatakan lama waktu tujuh hari.
Sasi
Sasi (sasih) adalah satuan waktu untuk menyatakan lama waktu satu bulan.
Warsa
Warsa adalah satuan waktu untuk menyatakan lama waktu satu tahun.

Satuan baku

  • Satuan baku adalah satuan yang ditetapkan secara resmi melalui kesepakatan bersama atau melalui hukum sebagai satuan pengukuran.
  • Satuan baku adalah satuan yang apabila digunakan oleh siapapun akan memperoleh hasil pengukuran yang sama.
  • Papan dalam Gambar 10 adalah salah satu batang standar meter yang tersisa di Paris, Prancis.
  • Batang-batang seperti ini ditempatkan di seluruh kota Paris lebih dari 200 tahun yang lalu dalam upaya memperkenalkan sistem pengukuran universal yang baru.
  • Sistem satuan pengukuran internasional yang baku telah wajib di Indonesia sejak 1938.PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATANGambar 10: Batang standar meter di bawah jendela Kementerian Keadilan di Paris, Prancis. sumber: bbc
  • Satuan baku mencakup Satuan Internasional (SI) dan sa-
    tuan bukan SI namun diterima dan digunakan bersama SI.
  • Beberapa contoh satuan baku untuk besaran panjang:
    -Sistem SI: meter (m), kilometer (km), sentimeter (cm), milimeter (mm), dsb.
    -Sistem non-SI: inch (in), feet (ft), yard (yd), mile (mi), dsb.
  • Beberapa contoh satuan baku untuk besaran massa:
    -Sistem SI: gram (g), kilogram (kg), sentigram (cg), miligram (mg), dsb.
    -Sistem non-SI: ons, pon, kwintal, ton.
  • Beberapa contoh satuan baku untuk besaran waktu:
    -Sistem SI: sekon (s), kilosekon (ks), sentisekon (cs), milisekon (ms), dsb.
    -Sistem non-SI: menit, jam, hari, tahun, dsb.

Referensi PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN

Disarikan dari berbagai sumber. Baca artikel sebelumnya!

Soal Latihan

  1. Mengukur merupakan kegiatan ….. suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan.
    a. mempelajari
    b. menyamakan
    c. membandingkan
    d. meneliti
  2. Jengkal, depa, hasta, meter, kilogram, sekon dll, merupakan ….. pengukuran.
    a. besaran
    b. satuan
    c. objek
    d. status
  3. Tinggi badan, umur manusia, massa tubuh dll, merupakan ….. yang diukur.
    a. besaran
    b. satuan
    c. objek
    d. status
  4. Rian mengukur lebar ruang tamu menggunakan kaki. Misal diperoleh lebar ruang tamu sama dengan 20 kaki. Besaran yang diukur oleh Rian adalah …
    a. lebar ruang tamu
    b. panjang
    c. meter
    d. kaki
  5. Rizky mengukur lama hujan turun menggunakan jam dinding. Misal diperoleh lama hujan turun sama dengan 2 jam. Besaran yang diukur oleh Rizky adalah …
    a. lama hujan turun
    b. sekon
    c. waktu
    d. jam dinding
  6. Satuan tak baku adalah satuan yang apabila digunakan oleh orang yang berbeda akan memberikan hasil pengukuran yang sama. Pernyataan tersebut bernilai …
    a. Benar
    b. Salah
  7. Jengkal adalah satuan panjang yang didasarkan pada ukuran tangan manusia dari ujung ibu jari (jempol) sampai ujung jari telunjuk pada saat direntangkan sejauh mungkin. Pernyataan tersebut bernilai …
    a. Benar
    b. Salah
  8. Kaki adalah satuan panjang yang didasarkan pada panjang telapak kaki orang jaman dulu. Pernyataan tersebut bernilai …
    a. Benar
    b. Salah
  9. Hasta adalah satuan panjang yang didasarkan pada jarak antara ujung bahu sampai ujung jari tengah tangan pada lengan yang sama. Pernyataan tersebut bernilai …
    a. Benar
    b. Salah
  10. Depa adalah satuan panjang yang didasarkan pada panjang kedua lengan pria dewasa yang direntangkan. Pernyataan tersebut bernilai …
    a. Benar
    b. Salah
PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN PENGAMATAN.Materi Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII Bab 1 B.agian 3 Ditulis oleh Andri Sofyan Husein. S.Si, M.Si.

METODE ILMIAH

METODE ILMIAH

Metode Ilmiah

METODE ILMIAH
METODE ILMIAH

Segala peristiwa yang terjadi secara alami di alam adalah misteri yang memancing rasa ingin tahu umat manusia untuk menjelaskannya. METODE ILMIAH 

Mengapa daun berwarna hijau?

Bagaimana burung bisa terbang?

Dari manakah datangnya penyakit?

Pelangi terbuat dari apa?

… dll METODE ILMIAH 

Umat manusia tidak hanya memiliki rasa ingin tahu akan tetapi memiliki rasa ingin tahu yang terus berkembang. Rasa ingin tahu yang terus berkemban itu mendorong umat manusia untuk mengumpulkan berbagai pengetahuan sehingga timbul khazanah atau kekayaan pengetahuan. Akan tetapi tidak semua pengetahuan yang dikumpulkan umat manusia dapat disebut ilmu.

Ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan syarat-syarat tertentu. Salah satunya adalah pengetahaun itu diperoleh melalui metode ilmiah. Apa itu metode ilmiah? Metode ilmiah adalah cara, langkah-langkah atau prosedur dalam memperoleh pengetahuan. Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah memiliki sifat rasional dan teruji sehingga dapat diandalkan.

Prosedur dalam metode ilmiah adalah sbb:

1. Melakukan observasi awal
Observasi dilakukan untuk mengamati keadaan awal objek penelitian, dan menganalisa sifat-sifat objek yang diteliti.
2. Rumusan masalah
Rumusan masalah merupakan kegiatan menemukan dan menentukan permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian.
3. Merumuskan hipotesis atau dugaan sementara
Hipotesis merupakan dugaan sementara atau prediksi tentang penyelesaian masalah.
4. Melakukan eksperimen
Eksperimen adalah melakukan percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis, dengan mengendalikan variabel-variabel penelitian.
5. Melakukan analisis hasil
Analisis hasil dikembangkan dari rumusan hipotesis yang telah dibuat untuk mengetahui apakah hipotesis yang dibuat dapat menjelaskan fenomena permasalahan yang terjadi atau tidak.
6. Menarik kesimpulan
Setelah dianalisis dan dihubungkan dengan hipotesis,
peneliti dapat menarik kesimpulan yang menjelaskan
hubungan-hubungan tersebut dengan jelas. Baca artikel sebelumnya!

Sikap ilmiah METODE ILMIAH 

Dalam melakukan sebuah penelitian, seorang peneliti harus menerapkan sikap ilmiah. Sikap ilmiah ini diantaranya adalah:

1. Mampu membedakan antara opini dan fakta

Opini merupakan keterangan yang belum pasti kebenarannya. Adapun fakta biasanya berupa hasil penelitian yang sudah dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Seorang peneliti harus mampu membedakan mana yang fakta dan mana yang opini agar hasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

2. Memiliki rasa ingin tahu

Peneliti yang baik selalu berusaha memperluas pandangan dan cakrawala berpikirnya. Keingintahuan seorang peneliti terhadap segala sesuatu sangat bermanfaat dalam proses penemuan teori, konsep, maupun hasil penelitian.

3. Peduli Lingkungan

Seorang peneliti harus memiliki kepedulian dan kecintaan terhadap pelestarian lingkungan. Sehingga, penelitian yang dilakukan diharapkan dapat berperan dalam pelestarian dan keselamatan seluruh makhluk yang hidup di bumi ini.

4. Jujur terhadap fakta

Pengambilan data sangat penting agar diperoleh kesimpulan akhir yang merupakan hasil penelitian yang dapat memberikan solusi terhadap masalah. Manipulasi data dapat memunculkan kesimpulan akhir dan rekomendasi yang tidak benar terkait permasalahan yang ingin dipecahkan melalui penelitian. Kejadian semacm ini dapat merugikan banyak pihak bahkan, untuk banyak penelitian tentang kesehatan dan makanan, dapat menyebabkan korban jiwa. Jadi kejujuran terhadap fakta sangat dipersyaratkan bagi seorang peneliti, agar hasil penelitian terjaga dan akurat.

5. Terbuka dan fleksibel

Seorang peneliti harus dapat menunjukkan sikap terbuka yang ditunjukkan dalam sikap mau menerima kritik dan saran dari orang lain. Di samping itu, seorang peneliti harus terbuka dalam menyampaikan hasil penelitian. Dengan demikian kelemahan dan kelebihan hasil penelitiannya dapat diketahui. Kelemahan dapat diperbaiki dan kelebihan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak. Baca artikel sebelumnya!

6. Berani mencoba METODE ILMIAH 

Rasa ingin tahu yang besar tidak akan ada manfaatnya tanpa didampingi sikap berani mencoba. Penelitian adalah kegiatan yang hasilnya dapat baik dapat pula buruk. Peneliti harus menanamkan sikap pantang menyerah dan berani mencoba. Tanpa sikap ini, seorang peneliti tidak akan berani memulai suatu penelitian hanya karena takut gagal. Dalam penelitian, kegagalan adalah hal yang wajar bahkan sering terjadi.

7. Berpendapat secara ilmiah dan kritis

Setiap pendapat yang dikemukakan seorang peneliti harus berdasarkan fakta yang telah teruji kebenarannya, tidak mengada-ada tanpa bukti yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dengan demikian, hasil penelitian memiliki dasar pijakan yang kuat dan akurat.

8. Bekerjasama

Pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti seringkali membutuhkan orang lain atau peneliti lain. Sehingga kerapian pekerjaan penelitian dapat menunjang keberhasilan dan ketepatan hasil penelitian.

9. Ulet dan Gigih

Pantang bagi seorang peneliti berputus asa saat menghadapi kegagalandalam sebuah penelitian. Penelitian yang gagal harus terus dianalisis apa yang menjadi penyebab kegagalan sebuah proyek penelitian. Dengan demikian dapat menjadi acuan perbaikan bagi penelitian sesudahya.

10. Bertangungjawab

Hasil penelitian yang diperoleh seorang peneliti harus dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, keselamatan tim peneliti dan lingkungan juga menjadi bagian dari tanggungjawab seorang peneliti. Seorang peneliti harus memiliki sikap bertanggungjawab. Baca artikel sebelumnya!

Referensi METODE ILMIAH 

Disarikan dari berbagai sumber

Kegiatan Praktikum

1. Judul Percobaan: Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

2. Tujuan: Mengamati pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau

3. Alat dan Bahan:
1. Biji kacang hijau 9 buah
2. Gelas aqua bekas
3. Kapas secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah

4. Teori Dasar: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan perkecambahan biji atau munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji). Kemudian kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna, yang kemudian tumbuh besar. Perkecambahan hanya terjadi bila syarat-syarat yang dibutuhkan terpenuhi, yaitu air yang cukup, suhu yang sesuaim udara yang cukup dan cahaya matahari yang optimal.

5. Cara Kerja:

1. Tempelkan kertas label ke masing-masing aqua gelas. Beri label A, B, C.
2. Masukkan kapas ke dalam aqua gelas.
3. Letakkan 3 biji kacang hijau pada setiap aqua gelas yang sudah diberi kapas. Tambahkan air secukupnya, sehingga kapas tetap basah.
4. Simpan aqua gelas A di tempat yang terang, aqua gelas B di tempat yang redup dan aqua gelas C di tempat yang gelap. Jika air tampak berkurang, tambahkan air secukupnya agar kapas tetap basah tetapi jangan sampai merendam biji.
5. Amati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan pada masing-masing aqua gelas tersebut. Amati bagaimana akar, batang dan daun tumbuhan. Baca artikel sebelumnya!

6. Hasil Pengamatan: METODE ILMIAH 

Ceritakan bagaimana kondisi biji, akar, batang dan daun kecambah pada hari ke-1 hingga hari ke-5.
1. Kapan (hari & jam) biji mengambang dan kulit mulai terkelupas atau pecah?
2. Kapan (hari & jam) akar mulai terlihat dan tumbuh?
3. Bagaimana arah pertumbuhan batang ?
4. Bagaimana panjang batang kecambah ?
5. Bagaimana warna daun kecambah?
6. Lengkapi data hasil penelitian dengan foto

Hari ke-1. Jam: ….

Gelas  Kondisi Biji/Akar/Batang/Daun
A.
B.
C.

Hari ke-2. Jam: ….

Gelas  Kondisi Biji/Akar/Batang/Daun
A.
B.
C.

Hari ke-3. Jam: ….

Gelas  Kondisi Biji/Akar/Batang/Daun
A.
B.
C.

Hari ke-4. Jam: ….

Gelas  Kondisi Biji/Akar/Batang/Daun
A.
B.
C.

Hari ke-5. Jam: ….

Gelas  Kondisi Biji/Akar/Batang/Daun
A.
B.
C.

Foto hasil penelitian

Gelas Hari 1. Jam … Hari 3. Jam … Hari 5. Jam …

 

METODE ILMIAH ILMU PENGETHUAN ALAM KELAS VII BAB 1 BAGIAN 2. Ditulis oleh Andri Sofyan Husein, S.Si. M.Si.

error: Content is protected !!
Open chat
Butuh bantuan?
Halo
Ada yang bisa dibantu?