Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh, dan SIG Bagian Dua

Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh, dan SIG Bagian Dua

 

   E. JENIS CITRA PENGINDRAAN JAUH Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua

Citra Foto Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua

  1. Citra foto dihasilkan dengan menggunakan sensor kamera. Citra foto dapat dibedakan berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, posisi sumbu kamera, sudut liputan kamera, jenis kamera, warna yang digunakan, dan wahana yang digunakan. Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua
  2. Perbedaan antara citra foto dan citra nonfoto. Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua
  3. Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, ada empat jenis citra foto, yaitu sebagai berikut.
    a. Foto pankromatik adalah foto yang merekam seluruh spektrum cahaya tampak sehingga objek yang terekam sesuai dengan kepekaan mata manusia. Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua
    b. Foto ortokromatik adalah foto yang merekam spetrum 0,4 μm- 0,56 μm yang didominasikan oleh biru dan sebagian hijau. Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua
    c. Foto ultraviolet  adalah foto yang merekam spektrum ultraviolet antara 0,29μm – 0,4 μm.
    d. Foto inframerah adalah foto yang merekam spektrum inframerah jarak dekat dengan panjang gelombang antara 0,7 μm- 0,9 μm. Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua
  4. Berdasarkan posisi sumbu kamera (arah sumbu kamera ke permukaan bumi), ada dua citra foto, yaitu sebagai berikut.

    a. Foto vertikal dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi.
    b. Foto condong (miring), dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi dengan sudut condong sebesar 100° atau lebuh besar. Baca artikel sebelumnya!

  5. Berdasarkan sudut liputan kamera, ada empat jenis liputan foto. Keempat jenis citra foto itu dapat dilihat pada tabel berikut. Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua

Citra Nonfoto

  1. Citra nonfoto dihasilkan dengan sensor bukan kamera. Cara nonfoto dapat dibedakan berdasarkan spektrum elektromagnetik, sumber sensor, dan wahana yang digunakan.
  2. Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra nonfoto 1 dapat dibedakan menjadi citra inframerah termal, citra radar, dan citra gelombang mikro.
    a. Citra inframerah termal dibuat dengan spektrum inframerah termal.
    b. Citra radar dihasilkan dari pengindraan dengan sistem aktif sehingga dapat digunakan siang ataupun malam hari. Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua
    c. Citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif yang merekam energi gelombang mikro yang dipantulkan bumi secara alami.
  3. Berdasarkan sumber sensornya

    , citra nonfoto terdiri atas citra tunggal dan citra multispektral.
    a. Citra tunggal dibuat dengan sensor tunggal atau saluran lebar. Citra tunggal digunakan dengan mengombinasikan beberapa citra yang memiliki spektrum gelombang berbeda untuk mengidentifikasi suatu objek.
    b. Citra multispektral dibuat dengan saluran jamak atau saluran sempit. Citra ini terdiri atas citra RBV (Return Beam Vidicon) dan citra MSS (Multi Spectral Scanner). Baca artikel sebelumnya!

  4. Berdasarkan wahana yang digunakan, citra nonfoto terdiri atas citra dirgantara (airbone image) dan citra satelit (satellite/spaceborne image).
    a. Citra dirgantara dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara (dirgantara). Misalnya, citra inframerah termal, citra radar, dan citra MSS. Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua
    b. Citra satelit dibuat dari antariksa atau angkasa luar. Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua
  5. Berdasarkan penggunaannya, citra satelit dibedakan sebagai berikut.

  1. Citra satelit untuk pengindraan planet. Misalnya, citra satelit viking (AS) dan citra satelit venera (Rusia).
    b. Citra satelit untuk pengindraan sumber daya bumi. Misalnya, citra landsat (Land Resources Satellite) yang dimiliki oleh Amerika Serikat, citra Soyuz yang dimiliki oleh Rusia, dan SPOT (System Probotaire de Observation de la Terra) yang dimiliki oleh Prancis. Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua
    c. Citra satelit untuk pengindraan laut. Misalnya, citra seasat (sea satellite) yang dimiliki oleh Amerika Serikat dan citra MOS (Marine Observation Satellite) yang dimiliki oleh Jepang.
    d. Citra satelit untuk pengindraan cuaca. Misalnya, NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administratiori) yang dimiliki oleh Amerika Serikat dan Citra meteor yang dimiliki oleh Rusia. BMKG Indonesia mengunakan citra dari satelit Himawari-8 milik Japan Meteorological Agency dan Feng Yun milik Republik Tionghoa untuk pengindraan cuaca. Baca artikel sebelumnya!

    F.INTERPRETASI CITRA Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua

  1. Perekaman interaksi antara tenaga dan objek oleh sensor menghasilkan data atau citra. Data ini diolah dan dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang objek tersebut. Proses analisis ini disebut interpretasi citra. Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua
  2. Unsur-unsur interpretasi citra adalah sebagai berikut 

    .

    Bentuk Bentuk suatu objek dapat membantu untuk menginterpretasi citra. Misalnya, bangunan sekolah tampak seperti huruf H, 1, L, dan U.
     Ukuran Ukuran objek pada foto udara yang berkaitan dengan skala citra. Misalnya, skala citra 1: 1.000.000.
     Rona Rona adalah hasil dari interaksi antara objek dengan spektrum gelombang elektromagnetik.
     Tekstur Tekstur atau frekuensi perubahan rona pada bagian tertentu dari citra. Ada tiga tingkatan tekstur, yakni halus, sedang, dan kasar.
     Bayangan Bayangan objek dan waktu pemotretan dapat menjelaskan arah mata angin foto udara.
     Pola Pola menunjukkan gambaran objek sebenarnya.

    Misalnya, permukiman penduduk dapat berpola linier, terpusat, atau menyebar.

     Situs Situs atau letak atau kedudukan suatu objek terhadap objek lain di sekelilingnya. Misalnya, hutan bakau ada di dataran rendah pantai berair payau.
     Asosiasi Kaitan suatu objek dengan objek yang lain di sekitarnya. Misalnya, area parkir berasosiasi dengan gedung perkantoran.
  3. Langkah-langkah melakukan interpretasi peta adalah sebagai berikut.

    a. Deteksi adalah upaya untuk mengetahui benda dan gejala di sekitar lingkungan kita dengan alat pengindera atau sensor. Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua
    b. Identifikasi secara menyeluruh disebut juga dengan pembacaan foto (photo reading).
    c. 
    Analisis untuk mengelompokkan objek yang mempunyai citra yang sama dengan identitas objek.
    d. Deduksi adalah pemrosesan berdasarkan pada bukti yang mengarah ke arah yang lebih khusus.

  4. Manfaat pengindraan jauh bagi kehidupan masyarakat antara lain sebagai berikut.
    a. Memberikan informasi mengenai keadaan dan perubahan lahan.
    b. Membantu dalam menganalisis perairan. Baca artikel sebelumnya!
    c. Membantu dalam menganalisis keadaan cuaca, dan iklim.
    d. Menyajikan model, relief, dan kemiringan lereng suatu lahan.
    e. Memberikan gambaran atau pemetaan daerah bencana. Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua

    G.SUBSISTEM DAN KOMPONEN SIG Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua

  5. Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan sistem yang berfungsi mengumpulkan, mengatur, mengelola, menyimpan, dan menyajikan segala jenis data (informasi) yang berkaitan dengan kondisi geografis suatu wilayah.
  6. Sistem Informasi Geografis (SIG) memberi banyak keuntugan antara lain sebagai berikut.
    a. Pengelolaan data dalam format yang kompak dan jelas.
    b. Analisis data dapat dilakukan dengan lebih efisien.
    c. Pembaharuan data dapat dilakukan dengan cepat.
    d. Biaya lebih murah bila dibandingkan dengan survei lapangan.
    e. Mempermudah penampilan data yang sulit. Baca artikel sebelumnya!
    f. Dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dengan lebih cepat.
  7. Menurut Burrough (1986), sistem informasi geografis (SIG) adalah seperangkat alat yang penuh daya untuk mengumpulkan, mengubah, dan menampilkan data spasial dari dunia nyata.
  8. Menurut Smith (1987), sistem informasi geografis (SIG) adalah sistem database data spasial dan seperangkat prosedur yang beroprasi dalam rangka untuk menjawab pertanyaan tentang entitas spasial dalam database.
  9. Menurut David Rhind (1988), sistem informasi geografis (SIG) adalah sistem berbasis komputer untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisis informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi.

  10. Menurut Blakemore (1989), sistem informasi geografis (SIG) adalah paket komputer, yang mengintegrasikan penyimpanan, memanipulasi, analisis, memodelan, dan pemetaan informasi spasial digital.
  11. Menurut Congalton and Green (1991), sistem informasi geografis (SIG) adalah sebuah sistem untuk memasukkan, menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data geografis atau spasial. Data ini diwakili oleh titik, garis, dan poligon besrta atribut terkait.
  12. Menurut Rowley (1995), sistem informasi geografis (SIG) adalah suatu sistem untuk menangkap, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanilpulasi, menganalisis, dan menampilkan data yang memiliki referensi spasial dengan bumi. Baca artikel sebelumnya!
  13. Menurut Damers (1997), sistem informasi geografis komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, mengintegrasikan, dan menganalisis informasi-infirmasi yang berhubungan dengan permukaan bumi.

  14. Menurut Chrisman (1997), sistem informasi geografis (SIG) adalah sistem yang terdiri atas perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia organisasi, dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan menganalisis, dan menyebarkan informasi mengenai daerah-daerah o permukaan bumi.
  15. Menurut Guo Bo (2002), sistem informasi geografis (SIG) adalah teknolog informasi yang dapat menganalisis, menyimpan, dan menampilkan, baik data spasial maupun nonspasial. Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua

H. SUBSISTEM DAN KOMPONEN SIG Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua

 Subsistem dalam Mengelola Sistem Informasi Geografis

Ada empat subsistem fungsional dalam mengelola sistem informasi geografis. keempat subsistem itu adalah sebagai berikut.

  1. Subsistem masukan (input) merupakan proses pengambilan, pengumpulan, dan pengubahan data spasial dan tematik objek-objek material geografi ke dalam bentuk digital yang dapat diterima dan dipakai dalam sistem informasi geografis. Ada dua jenis data, yaitu sebagai berikut. Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua
    a. Data spasial adalah data atau informasi yang memiliki referensi atau koordinat geografis. Ada dua model penyajian data spasial, yakni model data raster dan model data vektor.
    1) Data raster adalah data digital yang posisinya diwakili oleh grid sehingga disebut juga sel grid.
    2)Data vektor merepresentasikan wajah bumi dengan menggunakan -ektor yang dibentuk dengan titik, garis, dan area sebagai ‘epresentasi grafis suatu objek.
    b. Data atribut adalah data yang memberi penjelasan mengenai setiap objek fenomena atau informasi di permukaan bumi. Baca artikel sebelumnya!
  2. Sumber data adalah data lapangan (terestris), data peta, dan data pengindraan jauh. Data ini bersifat deskriptif dan tidak terekam oleh sensor pengindraan jauh.

  3. Subsistem penyimpanan dan pengambilan data berguna untuk mengelola data, baik data spasial atau atribut dalam suatu sistem yang mudah untuk dimengerti.
  4. Subsistem manipulasi dan analisis data memungkinkan pengguna untuk menentukan data yang digunakan sekaligus menjalankan prosedur spasial atau atribut untuk menghasilkan informasi yang diinginkan.
  5. Subsistem penyajian data (output) adalah prosedur di mana informasi dari sistem informasi geografis disajikan dalam bentuk yang sesuai dan memungkinkan adanya tampilan grafis. Baca artikel sebelmunya!

Komponen Sistem Informasi Geografis (SIG)

  1. Perangkat keras komputer. Komponen perangkat keras utama Sistem Informasi Geografis (SIG) berfungsi untuk memberikan daya komputasi dan data akses yang diperlukan oleh sistem perangkat lunak.
  2. Perangkat lunak komputer. Varian sistem perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) seiring dengan perkembangan varian perangkat kerasnya. Namun, fungsi perangkat lunak umumnya terpusat pada tiga hal berikut.
    a. Input dan manipulasi data.
    b. Penyimpanan data dan manajemen basis data.
    c. Data output dan presentasi. Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua
  3. Teknologi sistem informasi geografis cukup bernilai bac kehidupan manusia dan digunakan oleh orang di berbagai bidang. Misalnya untuk analisis penyebaran penyakit epidermik (demam berdarah), analisis kepariwisataan, dan analisis kejahatan. Baca artikel sebelumnya!

I. I. PEMANFAATAN DAN PENERAPAN METODE SISTEIV INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

pengetahuan dasar pemetaan
pengetahuan dasar pemetaan
  1. Dalam bidang sumber daya alam. SIG mempunyai peranan untuk menginventarisasi, manajemen, dan kesesuaian lahan untuk pertaniar perkebunan, kehutanan, perencanaan tata guna lahan, dan menganalisis daerah persebaran tambang.
  2. Dalam bidang perencanaan ruang. SIG dapat digunakan untuk merencanakan permukiman penduduk, perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kota, perencanaan lokasi dan relokasi industri, pasar, dar menganalisi daerah rawan bencana. Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua
  3. Dalam bidang kependudukan. SIG berperan untuk penyusunan data pokok, penyediaan informasi kependudukan, sosial, dan ekonomi, serta sistem informasi untuk pemilihan umum.

  4. Dalam bidang pendidikan. SIG berguna untuk menentukan lokas pendidikan, sistem informasi pendidikan, alat bantu pemahaman dar pembelajaran untuk masalah-masalah geografi bagi siswa. Pengetahuan Dasar Pemetaan Dua
  5. Dalam bidang militer. SIG berguna dalam penyediaan data spasial untuk analisis rute-rute perjalanan logistik dan peralatan perang. Baca artikel sebelumnya!

 

error: Content is protected !!
Open chat
Butuh bantuan?
Halo
Ada yang bisa dibantu?